Jumat, 28 Mei 2010

Ide

Ide merupakan buah pemikiran seorang manusuia yang dibuat dengan susah payah atau dengan mudah. Terkadang ide di sampaikan dengan cara yang salah atau dikemas dengan cara yang salah sehingga ide yang ada menjadi kurang menarik perhatian dan dinilai ide yang buruk.

Saat ini banyak cerita yang terdengar sumbang mengenai penyampaian suatu ide. Banyak ide yang dicuri, ada juga yang mendapatkan ide lain dari ide orang namun pemiliki ide sebelumya yakin bahwa itu adalah ide miliknya.

Terkadang orang terdorong untuk membajak suatu ide karena dia yakin bahwa ide itu bisa menjadi hal yang besar. Lebih jelasnya mengapa ide orang terdorong untuk membajak ide orang lain bisa anda lihat dengan klik disini.

Untuk menghindari tindakan plagiat atau pencurian ide semuanya harus dimulai dari diri sendiri. Hal yang bisa dilakukan diantaranya menuliskan sebagian besar isi tulisan dengan bahasa sendiri. Tuliskan apa yang terlintas dalam otak tanpa membuka buku atau membaca sumber-sumber bacaan lain. Agar lancar melakukannya, mungkin sebelum menuliskan kata dalam kalimat, kita perlu menulisnya dalam kerangkanya atau dari poin ke poin yang lain untuk kemudian dikembangkan sesuai poinnya tadi.

Hal lain supaya tidak terjebak untuk menyalin langsung sebuah sumber tulisan, kita perlu menyampaikan ide-ide kita di awal tulisan dan menyocokan dengan ide-ide orang lain dari berbagai sumber.

Lain dari itu kita harus memikirkan dan mempertimbangkan kembali ide-ide yang kita dapatkan dari aktivitas membaca, lalu menghubungkannya secara penuh makna. Dengan begitu, kita berarti menyeleksi ide-ide tertentu yang masih berkaitan dengan ide pokok tulisan kita. Ketika dihadapkan pada situasi untuk menuliskan sumber tertentu, kita harus mencantumkan nama sumber itu secara tepat.

Meski demikian, perlu juga dipahami bahwa potensi terjadinya bias makna dalam sumber terkutip tetap ada. Tidak semua sumber yang dikutip menunjukkan pendapat yang kokoh pada satu posisi. Ada kemungkinan dukungan dan pertentangan pendapat yang mengemuka. Integritas tulisan muncul bila kita mampu memperlihatkan dinamika dukungan dan pertentangan itu dan lantas mengkritisinya untuk kemudian dijadikan salah satu bahan tulisan.

Dan terakhir janganlah membohongi diri. Jika kita terus melakukan hal itu tentunya plagiarisme bisa ditekan tingkatnya. Tentunya penghargaan atas ide diperlukan. Ada hak cipta yang melindungi pemiliknya dengan undang-undang. dan dengan memiliki hak cipta orang lain yang mencuri ide tak akan bisa menuntut apa-apa. Namun sayangnya hak cipta lebih mengedepankan siapa yang pertama mengajukan ide itu.

Hal ini haruslah dikaji ulang karena pembahasan ini tidak akan habis bila dilakukan seorang diri. hal ini harus dilakukan oleh pemerintah yang memiliki hak atas hal itu.

Semoga tulisan ini bisa menjadi refrensi untuk anda agar tidak terjebak dalam plagiarisme atau semacamnya.

sumber : http://asamba.blogspot.com/2009/11/plagiarism.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar